“Bisakah kita bertemu malam ini?”
“Tentu saja. Apapun untukmu sayang”
“Tentu saja. Apapun untukmu sayang”
Kututup pembicaraan dengan ciuman mesra. Ah Riko, kau selalu membuat hatiku berbunga-bunga.
Sebenarnya aku tahu apa yang terjadi. Seorang sahabat memberitahukannya
kepadaku. Perasaanku bercampur baur. Tapi aku harus bersabar.
***
Di sebuah restaurant, ditemani cahaya lilin, kududuk
memandangnya. Riko sungguh terlihat tampan malam ini. Tingkahnya agak gugup.
Aku berusaha berlaku wajar.
“Yuna, maukah kau menikah denganku?”
Sebuah kotak berisi cincin kau sodorkan padaku.
“Tidak!! Katamu kau akan meninggalkan dia!”
Raut wajahmu berubah. Pucat pasi kau mengenali siapa yang bersuara.
Lihatlah,
betapa aku mencintaimu. Kuberikan kau panggung untuk mementaskan peranmu.
Dihadapan kekasihmu.
No comments:
Post a Comment