“Semir sepatunya pak?”
Anak kecil itu menawarkan jasanya pada sekumpulan manusia
yang tengah menunggu bus kota di sebuah halte. Kebanyakan bersikap acuh,
kecuali seorang wanita. Dengan isyarat tangannya dia meminta anak itu mendekat.
“Berapa dik?"
“Sepuluh ribu Kak”
Setelah membuka
sepatu, wanita itu memakai sebuah sandal lusuh yang disodorkan oleh si anak
kecil. Sembari menunggu, wanita itu melamun. Wajahnya terlihat sedih.
“Kakak cantik deh”
Terkejut, wanita itu melihat kearah anak kecil tadi.
Memastikan dialah yang dipanggil. Anak kecil itu tersenyum seraya memamerkan
deretan gigi mungilnya.
“Terimakasih” balasnya sambil tersenyum.
“Ini Kak. Sudah selesai”
“Ah, terimakasih. Ini buat kamu”
Disodorkannya selembar uang bergambar Oto Iskandar Di Nata.
“Ini kembalinya Kak.”
“Gak usah, buat kamu aja."
“Wah! Makasih banyak kakak! Semoga Kakak diberkati kebahagiaan hari ini”
“Amin. Sama-sama”, wanita itu kembali tersenyum.
Anak itu pun berlalu. Bis yang ditunggu sudah datang, wanita
itu pun segera naik. Perasaannya terasa sedikit lebih ringan.
Di kejauhan, tampak secercah cahaya menyinari anak itu.
Sehelai bulu putih melayang.
***
#BukanFF100Kata
No comments:
Post a Comment