Siluetmu
terlihat dibalik layar.
Baru
beberapa detik lalu kau berdiri di depanku.
Tanpa sungkan, kau
lepaskan setiap helai pakaian yang melekat di tubuhmu.Masih teringat jelas dalam benakku, perkataan yang kau ucapkan, sesaat setelah bibirmu membasahi lekuk leherku. Kusambut dengan pelukan mesra, mengecup setiap ujung tubuhmu. Malam itu, sambil berbaring dalam pelukan malam, lirih di telingaku,
“Malam ini hanya ada kita, tak kuijinkan kau bersama dengan yang lain”
Betapa bahagianya aku malam itu, tak kusangka bidadari seperti
dirimu berbagi peluh denganku. Hanya bintang saksi kita, ketika tetes
kenikmatan kau rengguk dengan puasnya.
Tersentak, tanganku digamit seseorang.
“Papa, kenapa ada disini?”
***
No comments:
Post a Comment