Pernahkah engkau ragu, begitu ragu sehingga kau memutuskan untuk tidak berbuat apa-apa.
Saat ini aku mengalami itu. Ragu akan adanya hal di depanku, apakah nyata atau hanya khayalanku semata. Adakah itu yang sebenarnya ada, atau karena keinginanku dia menjadi apa yang ada.
Saat ini aku mengalami itu. Ragu akan adanya hal di depanku, apakah nyata atau hanya khayalanku semata. Adakah itu yang sebenarnya ada, atau karena keinginanku dia menjadi apa yang ada.
Sebuah fatamorgana, keindahan yang menipu.
Aku baru menyadari, seringkali kuberbuat itu. Karena terlalu pahit melihat kenyataan, aku pun menciptakan fatamorgana. Sesuatu yang semu, namun sangat memikat.
Dan saat ini aku takut, apakah aku kembali melakukan hal yang sama.
Aku meragukannya, namun sangat ingin mempercayainya. Aku yang menciptakan keadaan ini, namun justru terperangkap dalam permainanku sendiri.
Kata-kata yang tak sanggup kukatakan, pertanyaan yang tak sanggup kutanyakan.
Namun saat ini, aku justru tak sanggup lagi menahannya.
Satu pertanyaan, yang perlu kutanyakan tanpa ingin kudengar jawabnya
Aku baru menyadari, seringkali kuberbuat itu. Karena terlalu pahit melihat kenyataan, aku pun menciptakan fatamorgana. Sesuatu yang semu, namun sangat memikat.
Dan saat ini aku takut, apakah aku kembali melakukan hal yang sama.
Aku meragukannya, namun sangat ingin mempercayainya. Aku yang menciptakan keadaan ini, namun justru terperangkap dalam permainanku sendiri.
Kata-kata yang tak sanggup kukatakan, pertanyaan yang tak sanggup kutanyakan.
Namun saat ini, aku justru tak sanggup lagi menahannya.
Satu pertanyaan, yang perlu kutanyakan tanpa ingin kudengar jawabnya
“Adakah engkau sungguh mencintaiku ataukah terpaksa mencintaiku?”
No comments:
Post a Comment