Tuesday, May 5, 2009

Once upon a time


Dulu pernah ada suatu cerita yang kudengar.
Ada seekor ulat yang selalu menggerutu. Ketika dia melihat seekor kijang melintas, dia berkata,

" Mengapa aku begitu malang, kuberjalan begitu lambat. Beruntungnya kijang itu dapat berlari sedemikian kencang"

Ulat itu merambat lagi, dan dia melihat seekor merak.Kemudian dia berkata,

" Mengapa aku begitu malang, tubuhku begitu buruk dan tak menarik. Beruntungnya merak itu dapat berwujud sedemikian menarik dan indah"

Ketika ulat itu mengadahkan kepalanya, dan dia melihat seekor burung terbang di angkasa.
Ulat itu kembali berkata,

" Mengapa aku begitu malang, aku hanya dapat melata, berharap tak terinjak dan mati. Beruntungnya burung itu, dapat terbang demikian tinggi"

Akhirnya ulat itu sampai ke sebuah dahan. Dia merasa sangat lelah dan dingin. Dibungkus tubuhnya dengan selimut tebal, dan diapun mulai tertidur.

Beberapa hari kemudian, ulat itu pun terbangun. Dia terkejut mendapati sekelilingnya begitu gelap. Belum lagi sempit yang terasa, ulat itu nyaris tak dapat bergerak. Merasa tak tahan dengan keadaannya, dia pun mulai menangis.

Tiba-tiba terdengar suara yang berkata,
" Mengapa kau menangis? Cepatlah keluar, kau bisa mati jika terus di dalam!"

Rupanya itu suara kancil yang kebetulan lewat.
Si ulat merasa jengkel,
" Kamu tidak lihat apa? Aku terperangkap disini. Lagian ini sepertinya tempat yang tinggi. Kalau aku keluar aku bisa jatuh dan mati. Jangan seenaknya bicara! "

Kancil itu tertawa,
" Kau tidak akan jatuh kupu-kupu bodoh, kau kan bisa terbang"

Ulat itu tertegun sejenak, kemudian dengan marah dia berkata,

" Hey, aku ini ulat bukan kupu-kupu! "

Hari-hari berlalu, si Kancil kembali ke tempat itu. Dan dia melihat seekor kupu-kupu, mati dialam sebuah kepompong yang dibuatnya sendiri.



3 comments:

Marie said...

wehhh..tragis bener nih nasib kupu-kupunya... kadang dia gak sadar bahwa dia bisa bertransformasi menjadi makhluk yang dikaguminya, membentangkan sayapnya yang indah kepada dunia...

LostAngel said...

ya..padahal dia bisa..seharusnya dia mencoba :)

Anonymous said...

sangat menarik, terima kasih