Wednesday, January 21, 2009

aku punya satu cerita

Ada seorang peri kecil bernama Narnia
Dia ingin menjadi seorang malaikat
Satu demi satu ia kumpulkan
Bulu-bulu kristal untuk dijadikan sayap malaikatnya kelak
Bulu-bulu yang kuat dan ringan
Namun sangat sulit didapat
Satu-satunya jalan menuju nirwana
Tempat para malaikat ada

Dengan kerja keras dan perjuangan dia kumpulkan bulu-bulu itu
Sudah hampir menjadi sayap
Sayap indah yang akan membawanya terbang tinggi ke awan
O betapa Narnia sangat ingin menjadi malaikat
Dia pelari handal, pencari jejak yang cakap, dan pemikir ulung
Siang dan malam Narnia bekerja dan belajar
Supaya secepatnya ia dapat mengumpulkan bulu-bulu itu
Waktunya sudah hampir tiba

Akhirnya sayap itu didapatkannya
Betapa gembira hatinya
Terbayang olehnya apa yang ada di depannya
Masa depan yang begitu terang, indah dan gemerlap
Dia kenakan sayap itu di punggungnya
Betapa indah tampaknya
Narnia sangat bahagia

Tetapi Narnia tak tahu
Perjalanan ke sana tidaklah mudah
Dia harus mengenal angin
Angin yang dapat menjadi temannya sehingga dia dapat terbang tinggi
Atau menjadi musuh yang dapat menghempaskannya
Pelajaran mengenai angin ini tidak ada di buku-buku manapun
Seorang peri hanya dapat menduga, berharap dan belajar dari pengalaman

Angin yang pertama ternyata sangat keras tiupannya
Berputar-putar dan tidak kenal ampun
Beberapa kali Narnia terbanting ke tanah
Bulu-bulu di sayapnya ada yang hilang
Sayap itu agak rusak kini
Membuat terbangnya menjadi lambat
Dan Narnia pun mulai merasa lelah

Kemudian bertiup angin lain
Yang tampaknya lebih bersahabat
Narnia dapat terbang dengan mudah
Bahkan merasa lebih ringan
Kekuatan tubuhnya perlahan pulih
Dan ia dapat terus membumbung ke atas

Namun ketika Narnia sudah merasa dekat dengan tujuannya
Angin ribut kembali bertiup
Narnia merasa takut dan panik
Sayapnya bergetar hebat
Angin itu sangat kencang
Sedikit lagi dia akan sampai
Tinggal sedikit lagi

Dia memutuskan untuk maju
Dengan segala kekuatannya, ia melawan angin itu
Tapi angin itu terlalu kuat
Narnia terhempas hebat
Ketika kesadarannya pulih
Dia menyadari suatu kenyataan pahit
Sayap-sayapnya hancur berantakan

Narnia berduka
Segala impiannya ikut hancur bersama sayapnya
Andaikata ia tidak nekat menerjang angin itu
Seandainya dia mau menunggu barang sebentar saja
Seandainya dia lebih menggunakan pikirannya dibandingkan emosinya

Narnia sangat menyesal
Ketergesaan dan ketidakmatangannya telah berbuah
Buah yang sangat pahit
Masa depannya yang dulu tampak begitu terang kini menjadi gelap
Segala penyesalan sudah tak berguna
Semuanya telah hancur berkeping-keping

Angin hanyalah angin
Yang bisa dilalui asalkan kita mengerti
Segala yang ada
Segala yang kita alami
Ambilah waktu sejenak untuk berpikir
Sebelum penyesalan itu datang

No comments: