*Klik* *klik*
Mataku menatap ke barisan kalimat yang berada di depan layar.
Sudah 4 tahun berlalu, namun aku menyukainya.
Jadi...sekarang...aku akan menuliskannya kembali.
How many times do I write these word..
hundred..thousands..
yet it still not appear in front of my eyes...
As day passes..hours ticking..and moment moving...and it drag me here...
right here through this exact moment.
Moment where it lost it meanings
the day she went away.
And things slowly slipping..
Right in front of my eyes..
Falling like leaves on autumn days..right on september.
Leave nothing but an empty shell..
Hollow as a soul of a mourned fellow..
A stranger in silent..my own heart that I can touch..
Being aside and forgotten.
This feeling has long been gone...the moment she went away.
A big hole inside...dark and cunning..an empty shell...
And I hear your song...humming through the rain...
I look back..but no one's there..
This journey hasn't ended
Till I finally found..
A place called home..
Jakarta 211210 inpouringrain
****
Wednesday, November 26, 2014
Friday, November 14, 2014
Kepada Orang Yang (Belum Pernah) Patah Hati
*tulisan ini terinspirasi dari video-blog Raditya Dika terbaru. Yang penasaran bisa coba klik kemari *
"Anggi, sini deh, lo pasti suka"
Penasaran, datanglah aku menghampiri meja Ridwan, sohib kantor seberang meja. Gak biasa-biasanya anak itu semangat kayak gini.
"Nih, video baru Raditya Dika. Kali ini gue akuin bagus"
Klik. Klik.
Dan dimulailah video itu.
Sepanjang video, aku hanya terdiam.
Adegan demi adegan berputar di dalam kepalaku. Satu demi satu kata terangkai.
Dan inilah tulisanku.
***
Patah hati, bagi beberapa orang merupakan hal yang remeh, temeh, gak penting, mellow.
Tidak mengapa. Bisa jadi mereka belum pernah merasakan apa namanya jatuh cinta.
Biarkan saja. Sebab seperti cinta, patah hati tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata. Hanya bisa dirasakan.
Dan ketika rasa itu datang, terbersitlah kalimat:
"Ah...ternyata begini rasanya"
Beberapa orang memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi patah hati.
Ada yang dengan sengaja "tenggelam" dalam kesedihannya, ada yang berusaha melupakan dengan menganggap tidak ada hal yang terjadi.
Ada yang secara sadar berulang-ulang memutar memori yang ada hingga mati rasa, ada yang mencari re-bound, ada yang kemudian menutup diri, ada juga yang gila-gilaan.
Semua mempunyai cara. Tapi hanya ada satu tujuan. Untuk memulihkan diri.
Pulih dari sakit membutuhkan waktu.
1 bulan...
1 tahun...
tidak ada yang bisa memastikan.
Waktu adalah satu-satunya kawan.
Kemudian, seiring waktu, kitapun belajar untuk kembali tersenyum
Melihat mentari dan melanjutkan hidup.
Bekas luka itu pasti akan selalu ada.
Anggap saja sebagai bentuk medali.
Untuk menghargai diri sendiri, bahwa kita sanggup melaluinya.
***
Untuk kalian yang belum pernah merasakan patah hati,
Kami doakan, kalian tidak akan pernah merasakannya.
Bantulah kami untuk melalui proses ini.
Cukup dengan menemani, tanpa bertanya.
Jika kami siap, kami akan bercerita.
Namun jika belum, berikan kami sedikit waktu.
Dan semoga, siapapun yang pernah merasakan patah hati, akan menemukan seseorang yang mampu membalut luka itu.
much love,
aku yang sedang menyembuhkan luka
"Anggi, sini deh, lo pasti suka"
Penasaran, datanglah aku menghampiri meja Ridwan, sohib kantor seberang meja. Gak biasa-biasanya anak itu semangat kayak gini.
"Nih, video baru Raditya Dika. Kali ini gue akuin bagus"
Klik. Klik.
Dan dimulailah video itu.
Sepanjang video, aku hanya terdiam.
Adegan demi adegan berputar di dalam kepalaku. Satu demi satu kata terangkai.
Dan inilah tulisanku.
***
Patah hati, bagi beberapa orang merupakan hal yang remeh, temeh, gak penting, mellow.
Tidak mengapa. Bisa jadi mereka belum pernah merasakan apa namanya jatuh cinta.
Biarkan saja. Sebab seperti cinta, patah hati tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata. Hanya bisa dirasakan.
Dan ketika rasa itu datang, terbersitlah kalimat:
"Ah...ternyata begini rasanya"
Beberapa orang memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi patah hati.
Ada yang dengan sengaja "tenggelam" dalam kesedihannya, ada yang berusaha melupakan dengan menganggap tidak ada hal yang terjadi.
Ada yang secara sadar berulang-ulang memutar memori yang ada hingga mati rasa, ada yang mencari re-bound, ada yang kemudian menutup diri, ada juga yang gila-gilaan.
Semua mempunyai cara. Tapi hanya ada satu tujuan. Untuk memulihkan diri.
Pulih dari sakit membutuhkan waktu.
1 bulan...
1 tahun...
tidak ada yang bisa memastikan.
Waktu adalah satu-satunya kawan.
Kemudian, seiring waktu, kitapun belajar untuk kembali tersenyum
Melihat mentari dan melanjutkan hidup.
Bekas luka itu pasti akan selalu ada.
Anggap saja sebagai bentuk medali.
Untuk menghargai diri sendiri, bahwa kita sanggup melaluinya.
***
Untuk kalian yang belum pernah merasakan patah hati,
Kami doakan, kalian tidak akan pernah merasakannya.
Bantulah kami untuk melalui proses ini.
Cukup dengan menemani, tanpa bertanya.
Jika kami siap, kami akan bercerita.
Namun jika belum, berikan kami sedikit waktu.
Dan semoga, siapapun yang pernah merasakan patah hati, akan menemukan seseorang yang mampu membalut luka itu.
much love,
aku yang sedang menyembuhkan luka
Subscribe to:
Posts (Atom)